Perumahan Jogja, setiap tahun jumlah pengembang bertambah
Harianjogja.com, JOGJA -- Jumlah pengembang yang tergabung dengan Real Estate Indonesia (REI)meningkat setiap tahun seiring dengan pertumbuhan properti di DIY. Kendati demikian, dari 156 pengembang yang terdaftar, hanya 101 anggota yang teregistrasi ulang pada 2016.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Ada beberapa hal yang membuat banyak anggota belum melakukan registrasi. Salah satunya faktor ekonomi yang saat ini tengah slow down, bisa dilihat dari lesunya sektor pertambangan dan perkebunan saat ini," ujar Ketua DPD REI DIY, Nur Andi Wijayanto kepada Harianjogja.com, Senin (14/8/2017).
Andi mengatakan faktor lesunya perekonomian saat ini, tampak pada penurunan daya beli terhadap produk rumah segmen menengah atas. Hampir sebagian besar pengembang banyak mengembangkan produk rumah tersebut di Jogja.
Banyak kalangan menengah atas yang mencari hunian di Jogja dan kebanyakan dari konsumen ini berlatar pekerjaan di sektor komoditas, yakni pertambangan dan perkebunan. Kondisi tersebut, kata Andi, mengakibatkan sejumlah pengembang vakum atau tidak mengambil projek pengembangan properti.
"Karena lesunya pasar, banyak dari mereka vakum sementara dan tidak melakukan projek pengembangan. Bahkan, ada juga pengembang yang sempat vakum dua tahun hingga tiga tahun dan baru memulai projek pada tahun keempat," jelas Andi.