Pertanian Sleman, petani salak akan ekspor ke Selandia Baru
Harianjogja.com, SLEMAN -- Selandia Baru mengucurkan dana sebesar Rp129 juta bantuan renovasi rumah kemas bagi petani salak Sleman. Kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan ekpor salak jenis organik dan standar teregister.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Baca Juga : PERTANIAN SLEMAN : Ekspor Salak Masih Banyak Kendala, Apa Saja?
Maryono, Ketua Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada menjelaskan renovasi akan selesai dilakukan Agustus mendatang untuk kemudian dilanjutkan dengan pembahasan akan realisasi ekspor salak.
“Bisa jadi harapan baru bagi masyarakat petani salak Sleman, di tengah harga salak yang rendah ini,”ujarnya ketika dihubungi, Rabu (26/7/2017).
Ia menguraikan salak yang akan diekspor akan memiliki standarisasi serupa dengan negara lainnya meski ada jenis hama tertentu yang secara eksklusif dikendalikan. Dipilih juga salak dengan tingkat kematangan antara 60% hingga 70% dengan standar grade B. Ditambahkan jika salak jenis grades B ialah yang berukuran 14-15 biji untuk tiap kilogramnya.