Harianjogja.com, KULONPROGO - Petani cabai di kawasan pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo, mulai beralih menanam pepaya california seiring dengan anjloknya harga komoditas itu di pasaran.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Sukarman di Kulonprogo, Jumat, mengatakan luas lahan cabai mulai dari Trisik hingga Karangwuni seluas 800 hektare. Namun, belakangan luasan lahan cabai terus menyusut.
"Dua tahun terakhir, petani cabai merugi akibat rendahnya harga cabai di tingkat petani. Hal ini membuat petani gundah dan beralih ke komoditas lain, seperti pepaya california," kata Sukarman seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan bahwa pada saat panen raya cabai, harga cabai di tingkat petani hanya berkisar Rp5.000,00 hingga Rp7.000,00 per kilogram, dan terakhir petani hanya sekali menikmati harga cabai Rp25.000/kg.
Selain itu, kata Sukarman, produksi cabai mengalami penurunan. Setiap 1 hektare, biasanya dapat memanen cabai sebanyak 15 s.d. 20 ton, pada tahun ini turun menjadi 8 ton.
"Kami sangat rugi. Hasil panen hanya mencukupi biaya operasional dan pupuk," katanya.
Untuk itu, petani pesisir mulai menanami lahannya dengan pepaya california. Perawatan jenis pepaya ini sangat mudah, tidak seperti kalau menanam cabai. Pada umur enam bulan, pohon pepaya california sudah dapat berbuah.
Setiap lima hari sekali, petani dapat memetik pepaya. Harga pepaya ini sangat stabil, sekitar Rp2.500,00/kg.
"Pohon pepaya dapat dipanen selama 2,5 tahun. Kalau perawatanya bagus, pohon pepaya bisa dipanen lebih dari tiga tahun," kata Sukarman.