regional
Langganan

PERTANIAN KULONPROGO : Harga Cabai Anjlok, Petani Cabai Mulai Jual Motor untuk Bayar Utang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 5 Juni 2014 - 15:09 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Harianregional.com, KULONPROGO-Anjloknya harga cabai memaksa ratusan petani pesisir Selatan Kulonprogo menjual hewan ternak dan kendaraan bermotor. Uang itu untuk membayar kredit bank yang dipinjam sebagai modal menanam.

Dua pekan lalu, harga jual cabai merah keriting di tingkat petani masih berkisar Rp4.000 per kilogram. Tidak berapa lama, harga kembali turun di kisaran Rp3.000 per kilogram. Harga saat ini kian mengenaskan dengan nominal Rp2.300 per kilogram.

Advertisement

Dari informasi yang dihimpun Harianregional.com, modal satu kali tanam membutuhkan biaya Rp10 juta sampai Rp100 juta, tergantung luas lahan. Dengan modal tersebut, petani dapat menanam hingga 10 kepek atau bungkus benih yang per bungkusnya seharga Rp10 juta.

Sukadi, petani cabai setempat misalnya. Ia mengaku terpaksa menjual sepeda motornya untuk membayar utang bank. Sebenarnya, kata dia, hasil panen cabai di lahan seluas 500 meter persegi kali ini dapat menghasilkan dua kuintal cabai. Namun para petani tidak dapat menikmati hasilnya karena terbebani pinjaman puluhan juta rupiah dari bank untuk modal tanam.

Ia merasa prihatin dengan kondisi petani cabai di pesisir karena harga jual yang tidak sebanding dengan ongkos produksi. Setidaknya, harga jual satu kilogram cabai menyamai harga satu liter bensin.

Advertisement

Ketua kelompok tani Ngudi Hasil, Garongan, Suradi, menuturkan, petani meminjam modal di bank untuk menanam dan akan dikembalikan setelah panen. Sayang, harga jual cabai yang terlampau murah membuat petani tidak balik modal.

Apalagi, jelas dia, petani biasanya juga memperkerjakan buruh lepas yang bertugas memetik hasil panen. Rata-rata petani memperkerjakan 10 orang tenaga petik dengan upah Rp50.000 per hari yang kemudian diturunkan menjadi Rp30.000 per hari karena harga jual cabai rendah.

Ia berharap dukungan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini, misal memberikan dana talangan atau membantu urusan birokrasi dengan bank, seperti memperpanjang masa jatuh tempo

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif