Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, meminta para petani bawang merah mengantisipasi penurunan produksi panen pada saat musim tidak menentu sekarang ini.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Musim yang susah diprediksi saat ini perlu ada antisipasi, kalau petani bawang merah, tanggul bidak tanamnya harus tinggi, biar kalau airnya banyak tidak sampai ke tanaman," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi seperti dikutip Antara, Kamis (28/7/2016).
Dengan demikian, kata dia, ketika tanaman pangan hortikultura memasuki tahap permbuahan, pertumbuhan tidak terganggu sehingga hasil panen tetap maksimal serta tidak mengalami penurunan.
Menurut dia, musim yang tidak menentu kadang turun hujan di saat musim kemarau atau kemarau basah ini sangat berpengaruh pada bidang pertanian, sehingga petani diimbau memilih tanaman yang pas, tentunya disertai dengan antisipasinya.
Ia mengatakan anjuran tanggul bidak tanaman bawang merah agar tinggi tidak berlaku untuk semua jenis tanah, sebab pada lahan persawahan yang berpasir, maka bidak tanamannya tidak perlu tinggi, karena airnya mudah meresap ke tanah.
"Kalau tanggul bidak tanaman yang tinggi, antisipasinya kalau pagi ya disiram, agar jamurnya hilang," katanya.
Menurut dia, musim tanam bawang merah di Bantul berlangsung dua kali, musim tanam pertama pada Maret-April, tapi untuk 2016 mengalami kemunduran atau mulai tanam pada Mei karena cuaca yang tidak menentu.
Mundurnya jadwal tanam bawang merah pada MT pertama mengakibatkan MT kedua bawang merah mengalami kemunduran, dari yang seharusnya Juni menjadi pertengahan Juli, sehingga sampai sekarang kondisi tanaman sudah berumur rata-rata 10 hari.