Pertanian Bantul untuk cabai diprediksi segera pulih
Harianjogja.com, BANTUL-- Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Bantul memprediksi pasokan cabai menjelang tahun baru akan kembali nornal. Meskipun produksi menurun, beberapa daerah di Bantul akan panen menjelang akhir tahun.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi menyampaikan pasokan sempat terganggu ketika September lalu sejumlah tanaman cabai milik petani Bantul banyak yang tergenang air akibat hujan lebat. Kendati demkian pada November ini sebagian petani sudah ada yang panen, sehingga persedian cabai tetap ada meskipun kurang.
Meski pasokan mulai normal, kata dia diprediksi harga cabai akan tetap tinggi karena menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru permintaaan akan tinggi. Dari yang sekarang diketahuinya, harga cabai mencapai Rp50 per kilogram dan kemungkinan bisa naik menjelang akhir tahun.
Sebelumnya dari pantauan pasar pada awal November di Pasar Niten dan Pasar Imogiri. Kebanyakan pedagang mengaku stok cabai tengah minim. Padahal, permintaan masyarakat sendiri perlahan mengalami peningkatan.
Sutarmi, salah satu pedagang di Pasar Imogiri mengakui, meski tak sepenuhnya menghilang, komoditas cabai sempat sulit di pasaran. Diakuinya perhari ia hanya mendapat stok cabai tak lebih dari 5 kilogram saja. Kata dia keterbatasan stok itu sudah terjadi sejak April lalu. Begitu juga dengan harga, dia mengaku harga cabai terbilang fluktuatif.
"Cabai merah sekarang ada yang mencapai Rp50.000," ujarnya, Rabu (23/11/2016).
Begitu pula dengan Suwarmin, pedagang Pasar Niten. Di Pasar Niten, harga cabai diakuinya juga mengalami kenaikan. "Di sini, cabai merah keriting naik hingga Rp8.000 per kilogram," katanya.