Madiunpos.com, PONOROGO – Polres Ponorogo bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ikut cawe-cawe meredam konflik perpecahan yang terjadi di salah satu perguruan pencak silat di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Mereka menggelar rapat tertutup di Ruang Bupati Ponorogo, Jumat (9/10/2015), dengan mengundang perwakilan dari perguruan pencak silat yang berkonflik.
Rapat pembahasan koflik di salah satu perguruan pencak silat yang tidak bisa disebut namanya tersebut diikuti sekitar 10 orang. Rapat diawali dengan sambutan dari Penjabat (PJ) Bupati Ponorogo Maskur yang dilanjutkan dengan prakata dari Kapolres Ponorogo AKBP Ricky Purnama.
Setelah itu, perwakilan dari pengurus perguruan pencak silat yang berkonflik diminta menjelaskan duduk perkara di dalam forum rapat.
Saat dimintai keterangan, Kapolres Ponorogo, AKBP Ricky Purnama, mengatakan kisuh yang terjadi di salah satu perguruan pencak silat di Ponorogo tersebut murni karena konflik internal antar pengurus atau anggota.
Meski demikian, lanjut dia, Polres Ponorogo tetap akan mengatisipasi dan siap mendukung Pemkab Ponorogo dalam melakukan upaya pengamanan dan penyelesaian masalah.
“Penguruan pencak silat memiliki potensi yang baik sebagai olah raga bela diri seni budaya. Pencak silat merupakan peninggalan leluhur dan perlu kita lestarikan, apalagi perguruan ini di Ponorogo memiliki basis massa yang cukup banyak,” kata Ricky Purnama dikutip Madiunpos.com dari laman Polresponorogo.com, Sabtu (10/10/2015).
Ricky Purnama berharap Forum Komunikasi Pencak Silat & Beladiri (FKPSB) Ponorogo yang telah menggelar rapat rutin tiga bulan sekali tersebut mampu membantu menyelesaikan setiap persoalan di yang terjadi pada setiap perguruan pencak silat atau bela diri.
Dia menginginkan tidak ada perselisihan yang terjadi di dalam internal maupun antar perguruan pencak silat atau bela diri di Ponorogo.
“FKPSB ingin menyatukan apabila ada perselisihan internal di perguruan pencak silat atau bela diri agar tidak terjadi perpecahan yang bisa menimbulkan konflik lebih besar. Saya sangat mengharapkan bantuan saudara-saudara untuk memecahkan permasalahan ini, kalau bisa jangan sampai naik ke ranah hokum,” jelas Ricky Purnama.
Ricky Purnama khawatir apabila masalah perselisihan di internal perguruan pencak silat tidak kunjung selesai bisa dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab untuk mengacaukan pelaksanaan Pilkada Ponorogo. “Apalagi di Ponorogo akan dilaksanakan Pilkada.
Takutnya nanti permasalahan ini dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab dan bisa menimbulkan permasalahan yang lebih besar lagi,” tutur Ricky Purnama.