Kanalsemarang.com, SEMARANG-Biaya sekolah masih menjadi faktor penyebab inflasi pada Agustus setelah sebelumnya faktor yang sama juga menjadi salah satu penyumbang terbesar terjadinya inflasi di Juli 2014.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Pada Agustus ini inflasi Jateng sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 113,59 atau lebih rendah dibandingkan Juli yang inflasinya mencapai 0,72 persen," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Jam Jam Zamachsyari seperti dikutip Antara, Senin (1/9/2014).
Menurutnya salah satu faktor penyumbang terbesar inflasi pada dua bulan tersebut yaitu kenaikan biaya sekolah yang terjadi dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Untuk inflasi bulan ini, kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,85 persen, menurutnya dari kelompok tersebut inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 3,06%.
"Selanjutnya diikuti dengan kursus-kursus atau pelatihan sebesar 0,22 persen dan terendah pada sub kelompok olahraga sebesar 0,05 persen," jelasnya.
Sementara itu, Jam jam mengatakan semua kota yang dijadikan sebagai obyek survei biaya hidup pada bulan ini mengalami inflasi, untuk kota dengan inflasi tertinggi yaitu Kudus sebesar 0,58% diikuti oleh Tegal sebesar 0,57%.
"Kota Semarang sendiri merupakan kota survei biaya hidup dengan besaran inflasi terendah yaitu mencapai 0,41 persen," jelasnya.
Menurutnya, kelompok lain yang menjadi penyumbang terjadinya inflasi di antaranya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,70% dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,34%.