Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) di Gunungkidul makin memprihatinkan. Hal itu terlihat dari jumlah kasus yang berhasil diungkap oleh jajaran Satuan Reserse Narkoba (Reskoba) Polres Gunungkidul.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Tahun lalu, polisi hanya mengungkap 14 kasus. Namun hingga akhir Juli ini, sudah ada 16 kasus pengungkapan narkoba. Kepala Satreskoba Polres Gungkidul AKP Riko Sanjaya mengatakan, kasus peredaran narkoba yang ditangani terus berfluktuatif dari tahun ke tahun.
Namun sejak 2015 lalu terjadi tren peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan dengan pengungkapan kasus yang ditangani petugas.
“Hingga saat ini kami menangani 16 kasus. Itu artinya, jumlah kasus yang ditangani melebihi yang diungkap di tahun lalu,” kata Riko kepada wartawan, Jumat (28/7/2017).
Dia menjelaskan, dari 16 kasus yang ada, 12 kasus di antaranya sudah dilimpahkan ke kejaksanaan, sedang empat lainnya masih dalam pemeriksaan petugas. “Kalau sudah lengkap akan kami limpahkan ke kejaksaan untuk menyusul kasus-kasus lain yang telah diselesaikan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Riko menambahkan, pengungkapan kasus yang dilakukan didominasi oleh kasus peredaran obat-obaatan dengan harga murah yang nilainya di kisaran ribuan hingga puluhan ribu rupiah.
Ia tidak menampik, dari 16 kasus yang diungkap terdapat penemuan ganja dan sabu. Namun dari jumlahnya tidak semarak dengan penemuan jenis pil koplo.
“Kondisi ini patut kita waspadai karena perderannya bisa menyasar ke semua kalangan sehingga peredarannya harus benar-benar dilakukan pencegahan. Apalagi obat-obatan jenis ini harganya relatif murah,” ungkap dia.
Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan Gunungkidul bisa menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Hal ini tidak lepas dengan geliat pertumbuhan sektor pariwisata yang terus berkembang setiap tahunnya.
“Perkembangan wisata tidak hanya memberikan dampak positif, tapi juga bisa berdampak negative. Salah satunya rawan peredaran narkoba,” katanya usai melantik kader anti narkoba Gunungkidul, Jumat.