ESPOS.ID - More than just publish.
Kanalsemarang.com, SEMARANG - Bank Indonesia (BI) menilai ekspor dari Jawa Tengah harus terus ditingkatkan agar tidak kalah dengan provinsi tetangga yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Pangsa pasar ekspor Jawa Tengah terhadap nasional dalam tiga tahun terakhir ini baru mencapai 12,7 persen, angka tersebut masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Jawa Timur yang kontribusinya sudah mencapai 25 persen untuk nasional," ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Sutikno seperti dikutip Antara, Kamis (25/9/2014).
Menurutnya, dengan peningkatan produksi ekspor maka akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap serapan tenaga kerja terutama untuk industri manufaktur.
Sebagai gambaran, dalam kurun waktu lima tahun yaitu dari 2008-2012, jumlah pekerja di sektor industri pengolahan meningkat dari 2,7 juta orang menjadi 3,3 juta orang.
"Oleh karena itu, menurut kami peran ekspor sangat penting dalam perekonomian karena memiliki daya dorong yang cukup tinggi terhadap sektor lain," jelasnya.
Pihaknya mengakui, terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Jateng pada triwulan II tahun ini salah satunya karena dampak dari menurunnya kinerja ekspor baik ekspor antar daerah maupun ekspor luar negeri.
Pada triwulan II tahun ini, ekspor melambat menjadi 7 persen dari 9,7 persen pada triwulan I 2014 dan 11,2 persen pada triwulan IV tahun 2013.
"Perlambatan ekspor tersebut dibarengi dengan melambatnya impor yang cukup dalam sehingga transaksi perdagangan luar negeri Jawa Tengah mencatat surplus lebih besar dibandingkan pada triwulan I 2014," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan untuk meningkatkan kinerja ekspor, salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu membentuk jaringan pemasaran.
