Harianjogja.com, JOGJA- Wilayah Gamping di Sleman dinilai memiliki pasar potensial bagi perbankan. Selain keberadaan pasar buah yang menjadi rujukan para riteler, wilayah tersebut juga akan menjadi akses ke bandara baru, Kulonprogo.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Potensi tersebut, kata Pimpinan Cabang BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama (KCU) Jogja, Sugiarto ?menjadi peluang bagi BNI untuk mendirikan kantor kas baru di Jalan Raya Wates Km 5 Gamping Tengah Sleman pada Senin (7/12/2015) mendatang.
"Untuk BNI, area itu masih blindspot. Belum ada BNI disana, padahal potensinya cukup besar. Ini menjadi alasan kami untuk membuka kantor kas di sana," katanya kepada wartawan, Kamis (3/12/2015) di kantornya.
?Dia berharap, pembukaan kantor kas baru di lokasi tersebut bisa mendekatkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan masyarakat. Sugiarto optimistis mampu mencapai target Dana Pihak Ketiga (DPK) 2016 dengan layanan baru tersebut. Selain didukung keberadaan pasar, di sepanjang jalan tersebut terdapat banyak pertokoaan, sekolah dan perguruan tinggi.
"Kantor Kas BNI Jogja yang akan dibuka itu merupakan kantor kas ke- 14. Kami menargetkan mampu mengantongi DPK Rp50 miliar dan mengucurkan kredit bagi UMKM hingga Rp25 miliar. Ini dikarenakan potensi di sana cukup besar," katanya.
Menurutnya, di wilayah Gamping terdapat banyak UMKM yang potensial untuk dikembangkan. BNI, katanya, memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan UMKM. Pihaknya mengaku siap menjalin kerjasama dan menjadi mitra bisnis untuk bersama-sama memajukan ekonomi masyarakat. "Selain di Gamping, awal tahun depan kami akan buka Kantor Kas lagi di Piyungan?. Potensi di DIY masih cukup besar dan bagus dibandingkan dengan provinsi lainnya, bahkan di atas rata-rata nasional," katanya.
Menurutnya, DIY memiliki tiga sektor unggulan mulai pendidikan, UMKM dan pariwisata. Semakin tumbuh ketiga sektor tersebut, otomatis makin banyak uang yang dibelanjakan di DIY. Hal ini yang masih menjadi ceruk bagi BNI untuk terus berekspansi. Dia proyeksikan pada 2016, DPK BNI KCU Jogja mampu tumbuh di kisaran 10-12% sementara penyaluran kredit 15%. "Penyaluran kredit tersebut baik untuk produktif maupun konsumtif seperti KPR. Sejauh ini, kinerja kami sudah melampaui target di atas 101,3 persen karena tren pertumbuhannya terjadi setiap bulan," ujarnya.