JOGJA-Ratusan nasabah Pegadaian Syariah Unit Ngampilan mengaku resah, menyusul aksi perampokan yang terjadi di tempat tersebut, Selasa (2/4) kemarin. Namun, tidak sedikit yang mengaku prihatin dan berharap ada perhatian dari managemen pegadaian.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Salah satu nasabah, Ike, 34, mengaku was-was dengan barang yang digadaikan di tempat itu. Apalagi, saat akan menanyakan hal tersebut kantor pegadaian didapatinya tutup.
"Ya harusnya pegadaian mengganti. Saya punya kalung dan liontin berhias permata. Taksirannya Rp6,5 juta. Tapi, kalau menggantinya harus sama jelas tidak mungkin," ujarnya kepada Harianjogja.com, Rabu (3/4/2013).
Sementara Nunuk, 50, nasabah lainnya, mengaku jika perhiasan mulai kalung, cincin dan gelang yang dititipkan di tempat itu nilainya mencapai Rp10 juta.
"Memang managemen katanya akan mengganti, tapi yang paling saya sayangkan kalung pemberian suami saya," ungkapnya.
Hingga kini, kantor pegadaian masih ditutup dan dikelilingi police line warna kuning. Pengelola pegadaian menempel pengumuman yang isinya pemindahan tempat layanan ke Kantor Cabang Pegadaian Ngupasan.