Esposin, GUNUNGKIDUL – Perahu yang dinaiki tiga orang nelayan dihantam ombak dan karam di perairan Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (27/7/2024) sore. Dua nelayan berhasil selamat, sedangkan satu orang di antaranya dinyatakan hilang.
Koordinator SAR SRI Wilayah Operasi I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara, mengatakan kejadian berawal ketika tiga nelayan bernama Triyono, 34, warga Girisubo; Sugi, 28, warga Cilacap; dan Faisal, 25, warga Girisubo memutuskan melaut dari Pantai Sadeng, Sabtu pukul 14.30 WIB.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ketika mereka sedang menarik jaring lobster, perahu dihantam ombak dan terbalik. Saksi yang berada di atas tebing yang melihat kejadian tersebut kemudian melapor ke SAR dan Polair Pantai Sadeng.
Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pencarian bersama nelayan menggunakan lima belas perahu di tempat kejadian atau depan Tebing Ngrongkok, barat Pantai Sadeng.
Di tempat kejadian, tim pencari mendapati dua orang terapung menggunakan pelampung jaring. Mereka adalah Sugi dan Faisal yang bertugas sebagai anak buah kapal (ABK).
Tim lantas mengevakuasi mereka ke dermaga Pantai Sadeng pukul 16.20 WIB dan membawa ke RS Maguhan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Adapun tekong perahu, Triyono hingga Minggu (28/7/2024) pukul 12.21 WIB masih belum ditemukan.
“Pak Triyono masih belum kami temukan,” kata Sunu dihubungi, Minggu, (28/7/2024).
Kejadian perahu karam bukan pertama kali terjadi di perairan Pantai Sadeng. Pada Rabu, (5/6/2024), dua nelayan asal Girisubo dan Pracimantoro juga hilang setelah perahu mereka karam dihantam ombak. Nahas, mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sunu mengatakan bahwa kecelakaan laut (laka laut) mayoritas menimpa warga lokal seperti nelayan. Jumlah laka laut selama enam bulan terakhir yang terjadi di wilayah operasinya yang merentang dari Pantai Sadeng hingga Ngitun mencapai lima kejadian.
Rincian kecelakaan tersebut yaitu pertama di Pantai Jungwok korban meninggal satu orang; kedua, Pantai Watu Lumbung, satu orang korban selamat; ketiga, Pantai Sadeng, korban tiga orang selamat; keempat, Pantai Sadeng, korban dua orang selamat; dan Pantai Sadeng, dua korban meninggal dunia.
Koordinator SAR SRI Pantai Baron, Marjono telah menyampaikan ada delapan belas orang yang menjadi korban laka laut sejak Januari 2024. Dari jumlah ini, tujuh belas di antaranya merupakan wisatawan. Dari jumlah itu, ada tiga orang meninggal.