Kanalsemarang.com, KUDUS - Tiga perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal mendapat suntikan modal pada tahun anggaran 2015 dengan jumlah bervariasi, kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kudus Dwi Agung Hartono.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Tiga Perusda yang bakal mendapatkan bantuan penyertaan modal tersebut, meliputi PDAM Kudus, Bank Pasar, dan Bank Jateng," ujarnya seperti dikutip Antara, Minggu (16/11/2014).
Adapun besarnya dana penyertaan modal tahun ini, kata dia, untuk Bank Pasar sebesar Rp800 juta dan Bank Jateng sebesar Rp2 miliar.
Kedua badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut, kata dia, mendapatkan suntikan modal dari Pemkab Kudus lewat APBD 2015 dan sudah tercatat dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kabupaten Kudus 2015.
Suntikan modal sebesar Rp2 miliar terhadap Bank Jateng, kata dia, akan mendapat penambahan dari aset manajemen unit (AMU) Bank Jateng dan dana cadangan tujuan sebesar Rp3,4 miliar.
"Nantinya, total penyertaan modal yang diakui sebesar Rp5,4 miliar," ujarnya.
Penyertaan modal terhadap Bank Jateng, kata dia, karena pembagian devidennya cukup besar sehingga ketika ada penambahan modal juga akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) juga semakin meningkat.
Perusda yang mendapatkan suntikan modal tersebut, kata dia, karena dianggap memiliki kinerja yang cukup baik.
Laba yang diperoleh PDAM Kudus pada pertengahan semester 2014, lanjut dia, sekitar Rp2,29 miliar, sedangkan Bank Pasar sebesar Rp816 juta.
Kinerja yang cukup baik juga ditunjukkan BPR BKK Kudus yang membukukan keuntungan selama satu semester tahun ini sebesar Rp1,009 miliar.
BPR BKK Kudus mulai memberikan keuntungan ke kas daerah sejak 2013 karena sebelumnya ada permasalahan yang mengharuskan membayar denda.
"Rencana penyertaan modal untuk perusda tersebut menunggu peraturan daerah tentang penyertaan modal usaha," ujarnya.
Sementara tambahan modal untuk PDAM Kudus tahun depan, kata dia, diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar yang merupakan dana hibah dari Pemerintah Pusat.
"Penambahan modal terhadap perusda yang berkinerja baik, diharapkan akan semakin meningkatkan PAD," ujarnya.