Harianjogja.com, SLEMAN- Sekelompok orang bercadar hitam yang menyerang kampung Ngentak Sapen Caturtunggal Depok awalnya menanyakan keberadaan seorang warga, namun mereka merusak beberapa rumah.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Salah satu saksi, Tiyah, 40, menceritakan rombongan berjumlah lebih dari delapan orang masuk ke Gang Sawit Ngentak Sapen dengan membawa senjata tajam. Saat itu ia tengah berjualan angkringan di depan rumah Mbah Tomo yang juga orangtuanya.
Rombongan yang rata-rata memakai cadar itu sempat berhenti di pojok angkringannya menanyakan keberadaan Memeng Yulianto.
Karena yang dicari adalah keponakannya, Tiyah terdiam. Tetapi kemudian rombongan mengetahui keberadaan Memeng di rumah Mbah Tomo yang tengah menonton televisi.
"Saya mau menyuruh lari ponakan saya [Memeng dan Pendi] itu tapi saya takut ketahuan. Tapi kemudian mereka tahu mendobrak pintu rumah, dan membantai keluarga saya. Pendi dan Memeng terkena bacokan," ungkapnya, Minggu (15/9/2013).
Tiyah menambahkan sebagian besar pelaku menggunakan cadar dari kaos. Beberapa ada yang tidak memakai namun ia tidak mengenali wajahnya. Rombongan itu menanyakan keberadaan Memeng.
Tetapi kemudian merusak beberapa rumah warga lainnya. Ada juga, kata dia, yang melakukan intimidasi dengan mengatakan agar tidak memberitahukan kepada siapa-siapa terkait penyerangan itu.