Harianjogja.com, KULONPROGO—Penurunan harga gas elpiji 12 kilogram yang ditetapkan pemerintah kemarin justru membuat pangkalan dan pengecer di Kulonprogo enggan menjual kepada konsumen.
Mereka memilih untuk menunggu dan tidak melepas persediaan gas elpiji 12 kilogram sampai surat pemberitahuan resmi dari Pertamina keluar.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Pengelola pangkalan tabung gas elpiji di Kriyanan, Wates, Alvia Cakra Yuda, 24, mengungkapkan tidak akan melepas satu pun tabung gas elpiji 12 kilogram kepada konsumen sebelum mendapat pemberitahuan resmi dari Pertamina.
“Kemarin hanya diberitahu melalui telepon untuk menjual tabung gas elpiji 12 kilogram berkisar Rp100.000,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/1/2014).
Menurut dia, Selasa (7/1/2014) pagi, terdapat seorang konsumen yang datang untuk membeli tabung gas elpiji 12 kilogram, tetapi ia memilih untuk tidak menjualnya kepada siapa pun sampai mendapat kepastian harga resmi.
Sejauh ini, ia belum dapat memastikan kapan akan melepas persediaan tabung gas elpiji 12 kilogram ke pasaran.
Menurutnya, harga jual yang ditetapkan akan merugikan pangkalan karena sebelumnya mereka telah membeli gas ukuran tabung 12 kilogram dengan harga tinggi pasca tahun baru lalu. Yakni sekitar Rp135.000 per tabung. Ketika itu ia menambah persediaan tabung gas elpiji 12 kilogram sebanyak 10 buah, sedangkan hingga hari ini tersisa dua buah tabung.