Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso berharap, penurunan harga elpiji akan menekan biaya produksi terutama untuk makanan jadi dan diikuti dengan menurunnya harga makanan jadi seperti di restoran.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ia mengungkapkan, harga makanan jadi di DIY mempunyai bobot yang tinggi terhadap inflasi DIY.
“Oleh karena itu, penurunan harga ini akan berdampak menurunkan inflasi daerah, baik karena penurunan harga gas itu sendiri maupun penurunan harga makanan jadi dan produk-produk lain yang memanfaatkan gas,” jelas dia, Selasa (5/1/2016).
Sementara itu, terkait penurunan harga BBM, ia mengatakan, dampaknya terhadap masyarakat bisa dirasakan secara langsung dan tidak langsung. Dampak langsungnya adalah masyarakat akan membelanjakan konsumsi BBM menjadi lebih murah, sedangkan dampak tidak langsung yakni biaya transportasi seharusnya menjadi lebih murah.
“Biaya listrik yang harganya dikaitan dengan harga BBM dan nilai tukar rupiah menjadi turun. Kalau biaya listrik bisa turun, dampak selanjutnya, biaya kos-kosan harusnya jadi lebih murah, makanan jadi bisa lebih murah,” ungkap dia.
Humas PT PLN (Persero) Area Jogja Paulus Kardiman mengungkapkan, penurunan BBM diperkirakan akan berdampak pada PLN. Namun, secara hitung-hitungan, pembahasan dilakukan di pusat. “Tentu itu jadi kewenangan Kementerian ESDM. Untuk tarif tenaga listrik [TTL], sifatnya nasional jadi sama berlaku seluruh Indonesia,” ujar dia.