Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana akan melibatkan pihak ketiga, untuk mengembangkan potensi wisata.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Rochandy Gunung menjelaskan, perlunya campur tangan pihak ketiga ini didasari adanya pembangunan New Yogyakarta International Airport. Yang membuat Dispar menyadari perlunya percepatan pengembangan wisata di Bumi Binangun. Kendati demikian, Dispar memiliki keterbatasan waktu dan biaya.
Ia menegaskan, peran pihak ketiga sangat dibutuhkan, namun dengan beberapa catatan. Misalnya, ada beberapa objek atau aset daerah yang bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta. Contohnya rest area yang berada di Kecamatan Temon, dermaga wisata di Glagah, dan Wisma Sermo di Kokap.
"Kalau aset-aset tersebut bisa dikelola oleh pihak ketiga, atau dikerjasamakan, maka hal ini akan melengkapi wahana wisata yang ada di Kulonprogo," ujarnya, Kamis (7/9/2017).
Bukan hanya menyoroti objek wisata, Gunung juga ingin ada perombakan dalam ketersediaan hotel dan restoran di Kulonprogo. Pasalnya, saat ini baru ada dua hotel yang dinilai representatif di Kulonprogo. Begitu halnya dengan rumah makan dan restoran.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menjelaskan, kerja sama Pemkab dengan pihak ketiga dalam mengembangkan pariwisata, tetap harus dicatat dalam nota kesepahaman. Mereka nantinya diberikan wewenang dalam mengelola, namun tetap dikenakan kewajiban membayar pajak.