by Jibi Harian Jogja Newsroom - Espos.id Jogja - Senin, 17 Oktober 2016 - 04:40 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi wirausahawan sukses (realuniguide.com)
Harianregional.com, JOGJA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk segera melakukan atau pengelompokkan jenis-jenis usaha (Clustering) dari anggota yang tersebar di kabupaten/kota.
"Kami mendorong Hipmi DIY untuk segera melakukan pengelompokan jenis-jenis usaha anggotanya, untuk mempercepat perkembangan usaha dari seluruh anggota Hipmi DIY," kata Anggota Dewan Kehormatan Hipmi DIY Pitoyo Hadi Santoso dalam diskusi Hipmi seperti dikutip Antara, Minggu (16/10/2016).
Menurut dia, sebagai langkah awal, maka Hipmi DIY diusulkan untuk mengumpulkan seluruh studi proyek pemerintah yang pernah dilakukan tapi belum dijalankan.
Sehingga dari situ kemudian, katanya, dilakukan identifikasi jenis usaha yang bisa digarap oleh masing-masing anggota Hipmi DIY.
"Dari studi proyek pemerintah itu kemudian dilakukan pengelompokan tentang jenis-jenis usaha yang bisa dikembangkan," kata dia.
Misalnya, di Kabupaten Kulon Progo akan mengembangkan sektor infrastruktur jalan antar desa, maka Hipmi bisa terlibat dalam pembangunannya, katanya lagi.
Demikian juga, lanjut Santoso, dengan pembangunan yang akan dilakukan di kota dan kabupaten lain.
"Intinya, ada klastering usaha dan bisnis di seluruh DIY yang dilakukan Hipmi DIY. Sehingga tercipta dua hal penting bagi iklim usaha dan pembangunan daerah," terang dia.
Pertama, jelas dia, terbuka luas potensi usaha dari proyek-proyek pemerintah bagi anggota Hipmi.
Kedua, adanya pengembangan wilayah dan kota yang teratur dan terkonsep, berdasarkan kajian studi proyek pemerintah sebelumnya.
Sehingga, katanya lagi, akan menjadikan DIY sebagai percontohan dalam pengaturan zonasi bisnis di Indonesia, sekaligus pengembangan wilayah dan kota yang ditangani langsung oleh putra daerahnya sendiri, anggota Hipmi DIY.