regional
Langganan

PENGEMBANGAN PERUMAHAN : Eks Karesidenan Kedu Prospek untuk Bisnis Perumahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Sabtu, 6 Desember 2014 - 00:50 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Perumahan (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, MAGELANG - Ketua DPD Real Estate Indonesia Jawa Tengah M. Prijanto mengatakan Keresidenan Kedu yang meliputi Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung dan Wonosobo prospektif untuk membangun perumahan.

Advertisement

Prijanto di Magelang, Jumat, mengatakan berdasarkan survei Dinas Permukiman dan Tata Ruang Jateng kebutuhan perumahan di Kota Magelang 3.900 rumah, Kabupaten Magelang 68.000 rumah, Purworejo 48.000 rumah, kemudian Wonosobo, Temanggung dan Kebumen masing-masing 19.000 rumah.

Ia mengatakan kekurangan kebutuhan rumah itu merupakan peluang besar bagi pengembang untuk membangun rumah karena rumah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

"Namun, kami merasa kebutuhan rumah untuk masyarakat itu belum dipenuhi oleh pemerintah. Permasalahan utama adalah harga yang selalu meningkat karena tanah semakin terbatas dan harganya naik," katanya seusai membuka REI Expo 2014 di Mal Artos Magelang seperti dikutip Antara, Jumat (5/12/2014).

Advertisement

Apalagi sekarang ditambah harga BBM naik maka harga material naik, upah tenaga kerja juga naik sehingga dulu direncanakan oleh Menpera harga rumah naik sekitar delapan persen, sekarang tidak mungkin lagi. Pasti di atas angka tersebut.

Ia mengatakan dengan kondisi tersebut REI berusaha agar harga rumah naik tidak begitu besar dengan cara REI bekerja sama dengan Meneteri Agraria dan Tata Ruang dalam rangka penyederhanaan penyertifikatan tanah.

"Sekarang sudah dibuat 'Permata' atau pendaftaran mandiri akta tanah secara online. Melalui cara on line itu masuknya bisa terukur, harganya terukur, dan tidak KKN. Melalui program ini Menteri Agraria akan mendukung sepenuhnya penyertifikatan ini bisa murah dan cepat," katanya.

Advertisement

Selain itu, katanya REI juga kerja sama dengan Menteri PU dan Perumahan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang dulu rencananya dihentikan per 31 Maret 2015 masih akan berlanjut sehingga suku bunga hanya 7,25%.

"Hal tersebut merupakan suatu keputusan yang menyenangkan bagi masyarakat maupun developer. Menteri Perumahan juga akan membentuk badan layanan umum (BLU) ke provinsi dan kabupaten/kota. BLU berfungsi menyediakan lahan untuk perumahan dan developer yang membangun," katanya.

Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif