Kanalsemarang.com, PEKALONGAN-Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun 18 unit instalasi pengolah air limbah (IPAL) industri batik dan usaha jasa laundry berskala rumah tangga sebagai upaya mengurangi tingkat pencemaran limbah di daerah itu.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Kepala Sub Bidang Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Dione Asteria di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pemkot telah menyiapkan sekitar Rp220 juta untuk membangun IPAL industri batik berskalan rumah tangga dan usaha jasa pencucian.
"Saat ini, proses pembangunan IPAL masih dalam proses pengerjaan, Sebanyak delapan IPAL industri batik dan jasa usaha 'laundry' dibangun di Kelurahan Kradenan dan Pabean," katanya.
Menurut dia, daya tampung IPAL ini hanya mampu mengelola sisa limbah 10 meter kubik per hari sehingga pemilik usaha diminta tidak membuang limbah di atas kapasistas yang ditentukan.
Sebanyak 10 IPAL jasa usaha "laundry", kata dia, akan menggunakan sistem dipinjamkan untuk sementara waktu.
Ia mengatakan pembuatan IPAL ini sebagai upaya untuk menanggulangi limbah industri yang semakin besar tingkat volumenya setiap harinya tetapi sulit terkontrol.
"Pembangunan IPAL ini bertujuan meminimalkan tingkat pencemaran limbah indusri yang dibuang ke sungai. Saat ini kondisi limbah di sungai sudah sangat mengkhawatirkan," katanya.
Ia mengatakan setelah dibangunkan IPAL, pemkot segera menyosialisasikan pada masyarakat agar membuang limbah limbah batik dan "laundry" ke sembarang tempat.
"Oleh karena itu, setelah dilakukan sosialisasi maka kami menegakan peraturan daerah (Perda) tentang limbah pada para pengusaha. Bagi mereka yang melanggar maka bisa dikenai sanksi tegas," katanya.