by Arif Wahyudi Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 16 September 2013 - 16:21 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO – Penasehat hukum Kepala Dusun Sentolo Lor Djoko Santoso, yang sedang dicari polisi, membantah kliennya terlibat perjudian. Sebaliknya, Djoko memilih lari saat menggerebekan karena panik setelah beberapa polisi datang menyergap.
Penasehat Hukum yang ditunjuk keluarga, Bambang Heriarto mengatakan, sebelum penggerebekan judi, 26 Juni silam, kliennya dihubungi melalui telepon oleh Sutimin untuk datang ke lokasi. Sutimin bermaksud meminjam uang dari Djoko sebesar Rp2 juta.
Menurut Bambang, Djoko sendiri kaget saat datang di rumah Sutimin sudah banyak orang. Dia kemudian menyerahkan uang Rp1 juta dengan jaminan sepeda motor.
“Tiba-tiba datang beberapa polisi melepas tembakan. Karena panik, Djoko ikut lari loncat ke sungai, dan kaki kanannya patah,” kata Babang, Senin (16/9).
Dia menjelaskan, pengakuan terdakwa yang tertangkap menyebut Djoko tidak ikut berjudi. Selain itu, pemeriksaan di persidangan dan pernyataan bersama para terdakwa memastikan Djoko sama sekali tidak ikut berjudi. “Ini membuktikan bahwa klien kami tidak terlibat kasus itu,” jelasnya.