Harianjogja.com, JOGJA – Polisi terus menyelidiki kasus penembakan terhadap Agus Susetyo, 43, sipir Lapas Wirogunan Jogja. Hanya hingga kini polisi belum bisa mengungkap kasus karena Agus masih bisa dimintai keterangan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Bersasarkan sumber Harianjogja.com, Agus yang juga memiliki pekerjaan sampaingan di tempat hiburan malam disebut-sebut sempat mengetahui sejumlah kasus kericuhan pada sejumlah tempat hiburan malam.
Track record-nya sebagai sipir bermasalah memang sudah menjadi rahasia umum di kalangan pegawai Kemenkumham DIY. Bahkan menurut informasi dari sumber Agus juga sempat terlibat kasus kekerasan sehingga membuat ia digeser tugas ke bagian dapur.
Kendati demikian sikap Agus mulai berubah pasca terjadinya kasus penyerangan Lapas II B Cebongan Sleman pada Maret (23/3) lalu. Sumber Harian Jogja menyebutkan perubahan mendasar terjadi pada keseharian Agus. Tidak saja di rumah tetapi juga di kantor.
Agus lebih sering melakukan sembahyang dan berdoa dengan perubahan yang sangat drastis. “Ada perubahan mendasar dalam kesehariannya lebih sering sembahyang kalau di rumah,” ungkap sumber itu.
Hanya sumber itu tidak merinci penyebab perubahan yang terjadi pada diri Agus. Selain itu secara fisik, Agus tampak lebih tidak tegang seakan ada masalah. Akibatnya ia bahkan mengalami penurunan berat badan yang drastis pula. Sumber itu juga menjelaskan, beberapa menit setelah ditembak kemudian diberikan pertolongan, Agus sempat berucap tentang dugaan identitas pelaku.
Dikonfirmasi mengenai masalah ini, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anni Pudjiastuti menegaskan kepolisian masih mengumpulkan apapun data di lapangan untuk mendukung terungkapnya kasus penembakan sipir Lapas Wirogunan. Hingga Senin (12/8/2013) malam korban, kata dia, belum bisa dimintai keterangan karena masih belum memungkinkan.
Soal adanya keterkaitan kasus penembakan Agus dengan kasus lain seperti Cebongan, Anni belum bisa memberikan keterangan. Bagi dia, terlalu dini untuk menyimpulkan suatu kasus sementara korban belum bisa dimintai keterangan. Karena itu pihaknya berharap agar korban bisa segera sembuh atau pulih dari luka yang diderita.
“Belum bisa [kaitan kasus], korban saja masih belum bisa dimintai keterangan. Kami baru bisa menyampaikan apa motifnya setelah bisa menangkap pelaku. Saat ini kami masih terus melakukan pendalaman, penyelidikan,” terangnya kepada Harian Jogja melalui sambungan telepon.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM DIY Rusdianto meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaanya menyusul terjadinya peristiwa penembakan sipir Lembaga Permasyarakat (Lapas) Wirogunan.
Penjagaan itu perlu juga mengingat akses lapas belakangan ini lebih terbuka untuk kerabat narapidana dari Lebaran sampai pemberian remisi HUT RI pada 17 Agustus pada sejumlah napi.
Ia meminta agar pengamanan rumah dinas pegawai lapas direkayasa ulang untuk menghindari kejadian serupa berulang. Rusdi mengatakan, Kemenkumham sendiri sampai saat ini masih mengusut track record Agus Susetyo.
Terkait kepemilikannya terhadap mobil mercy berpelat L 1089 JT pun sampai saat ini ia belum dapat memperoleh kepastian. “Saya akan tanyakan langsung kepada yang bersangkutan dulu ketika sudah diperbolehkan oleh polisi dan rumah sakit,” katanya.