Pendidikan Kulonprogo mendapat dukungan anggaran
Harianjogja.com, KULONPROGO--Siapkan Rp1,1 miliar, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo akan lakukan pembangunan di enam Sekolah Dasar (SD).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Keenam SD itu masing-masing adalah SD Kranggan (Galur), SD Sogan (Wates), SD Pasirmendit (Temon), SD Banasara (Lendah), SD 4 Wates (Wates), dan SD 1 Jonggrangan (Girimulyo).
Kepala Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Disdikpora Kulonprogo Julianto menjelaskan, anggaran pembangunan fisik yang dilakukannya di enam sekolah itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kulonprogo 2017.
Sementara saat disinggung mengenai nilai pagu yang fantastis itu, ia menjelaskan, dari keenam titik itu, empat di antaranya menyedot pagu anggaran lebih dari Rp100 juta. “Bahkan yang SD 4 Wates, pagunya mencapai Rp500 juta,” ujarnya saat ditemui di Kantor Disdikpora Kulonprogo, Rabu (22/3/2017).
Anggaran yang besar di SD 4 Wates itu, dikatakan Julianto, rencananya akan dipakai untuk membangun ruang pertemuan di lantai II gedung sekolah yang berlokasi di dekat Stasiun Wates itu. Sebagai salah satu sekolah favorit di Kulonprogo, SD 4 Wates diakuinya memang belum memiliki ruang pertemuan yang representatif.
“Mereka sering menerima kunjungan dari sekolah lain. Apa jadinya kalau mereka tidak memiliki ruang pertemuan yang representatif,” katanya.
Selain bersumber dari DID itu, tahun ini pihaknya juga berencana akan melakukan rehabilitasi gedung dan ruang kelas dari anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat. Dana yang mencapai Rp7,3 miliar lebih itu akan dialokasikannya terhadap 37 sekolah.
Berbeda dengan kegiatan yang anggarannya bersumber dari DID, kegiatan yang dananya berasal dari DAK itu lebih dikhususkan bagi kegiatan rehab saja. Beberapa rehab yang dilakukannya nanti adalah rehab ruang belajar, ruang guru, dan toilet. “Hanya untuk yang tingkat kerusakannya sedang dan berat saja,” katanya.
Ia mengakui, alokasi yang didapatkannya tahun ini memang terbilang sedikit. Pasalnya pihak Pemerintah Pusat telah menginstruksikan agar anggaran mencapai Rp3,7 miliar yang bersumber dari DAK 2017 diperuntukkan bagi pengadaan paket buku, baik buku pengayaan, referensi, maupun panduan pendidik. “Nilai per paketnya Rp50 juta,” katanya.