by Andreas Tri Pamungkas Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 9 November 2013 - 20:05 WIB
Harianregional.com, JOGJA- Pengurus organisasi angkutan darat (organda) DIY berharap penambahan rute bus Trans Jogja tidak menimbulkan gejolak di daerah yang dilalui rute baru.
Ketua Koperasi PO Mahardika, Slamet Wijiyanto mengatakan, di Bantul sekarang ini tercatat ada 215 bus kecil (engkel) yang beroperasi melayani rute Jogja – Bantul. Sebagai pengurus Organda DIY, ia telah mengetahui rencana penghapusan trayek bus kota.
Namun bagaimana solusi agar 13 rute baru yang sampai melebar ke luar kabupaten tidak menimbulkan gejolak, belum ada sosialisasi.
Pengelola bus engkel banyak yang tidak tahu. “Kalau masuk Bantul tidak kulonuwun bisa repot. Perlu duduk bersama,” ujarnya, Jumat (8/11/2013).
Terpisah, Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Arif Rahman Hakim mengatakan, rute baru tersebut masih digodok di komisi. Salah satu yang dicermati adalah rute Prambanan ke Malioboro.
Komisi tak sepakat dengan rute itu, karena rute melingkar ke Condongcatur. Selebihnya, ia menolak untuk menjelaskan detail perencanaan rutenya.
Suatu waktu, ia menjadwalkan untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan. "Mungkin perlu diadakan diskusi publik seperti public hearing," ujarnya.
Ia menyadari, rute baru tersebut dapat memotong rezeki pengelola bus AKDP. Solusi pastinya masih dibahas. Hanya, ia berharap bus-bus AKDP nanti justru bisa jadi bus penghubung (feeder) dari daerah pelosok ke halte Trans Jogja terdekat.