Harianjogja.com, JOGJA- Banjir Kali Winongo yang terjadi beberapa waktu lalu mengejutkan banyak pihak.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Rani Sjamsinarsi mengatakan setelah kejadian kemarin pihaknya terkejut dengan munculnya kesadaran di masyarakat bantaran kali.
Beberapa yang rumahnya mepet menyatakan kesediannya untuk mundur. Namun dia mengaku belum bisa menjawab respon positif itu lebih lanjut karena belum memiliki skema penataan yang pas.
Rani mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan Peraturan Daerah tentang rencana pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman. Perda yang rencananya akan dibahas tahun ini itu termasuk membahas penataan kawasan sungai.
Masalah lain yang muncul adalah kendala pembiayaan. Untuk menggelontorkan dana Pemda tak bisa langsung menyediakan tempat untuk relokasi. Selain itu saat ini Pemda juga tengah melakukan pendekatan dengan masyarakat untuk meminimalisir efek sosial dalam penataan nantinya.
“Makanya kami masih mencari skema seperti apa yang pas diterapkan disini agar penataan bisa lancar dan tak menimbulkan masalah baru. Ada beberapa yang sudah kami kantongi tapi belum bisa kami rilis,” kata dia, Selasa (22/3/2016).
Sementara Kepala Bappeda Kota Jogja, Edy Muhammad mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menerima masterplan yang diusulkan warga bantaran Winongo. Rencana pembangunan itu akan menadi acuan bagi Pemkot dan Pemda dalam menyiapkan program penataan.
“Masih harus dikaji lagi, tapi kedepan perencanaannya akan disesuaikan dengan usulan warga,” tandas dia.