by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 21 November 2013 - 15:52 WIB
Harianregional.com, BANTUL- Pengelola karaoke kawasan Pantai Parangkusumo Bantul membantah tudingan Kepala Satpol PP Kandiawan yang menyebut penyanyi karaoke juga menyambi sebagai PSK.
"Di sini ini ada paguyubannya, kalau mereka bekerja sebagai penyanyi plus PSK, kami keluarkan dari paguyuban. Kalau seperti ini justru pemerintah sendiri yang menganjurkan adanya prostitusi," kata Ketua Paguyuban Pengusaha Karaoke di kawasan Pantai Parangkusumo, Rohadi, Kamis (21/11/2013).
Krambil menilai, protes sebagian warga terhadap kegiatan karaoke di Parangkusumo yang berujung penutupan tempat usaha tersebut sejatinya karena persaingan ekonomi antara usaha karaoke dan warga yang masih bertahan menyewakan lapak PSK.
Selama ini kata dia, penyewaan lapak PSK menurun setelah bisnis karaoke bergeliat. PSK yang masih berani beroperasi memilih mangkal ke lapangan ketimbang beroperasi di komplek tempat karaoke.
"Coba saja disurvey kalau berani, mereka yang menolak karaoke itu enggak lain yang punya penyewaan kamar-kamar itu juga. Kalau pun memang mau tegas, kenapa enggak sekalian lapak-lapak PSK itu juga disegel enggak cuma tempat karaoke," lanjutnya.