Penataan Malioboro, fungsi fasilitas khusus difabel belum dipahami masyarakat
Harianjogja.com, JOGJA -- Sosialisasi tentang fasilitas khusus difabel dinilai sangat perlu dilakukan untuk mengedukasi seluruh pengunjung di Kawasan Malioboro. Pasalnya, sebagian besar masyarakat menganggap guiding block di sepanjang pedestrian Malioboro adalah hiasan semata.
Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Guiding Block Dianggap Pengunjung Hiasan Pedestrian
Belum lama ini, beberapa fasilitas difabel juga sempat rusak dan terlepas. Bahkan, ada beberapa guiding block yang ditemukan di sela pot tanaman saat dilakukan bersih-bersih di lokasi pedestrian tak jauh dari Kantor Gubernur DIY. Selain kurangnya pemahaman masyarakat tentang fungsi guiding block, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jogja, Winarsih mengatakan mekanisme pemasangan hingga kualitas material dapat saja memengaruhi rusaknya fasilitas tersebut.
Padahal, guiding block sangatlah penting untuk para penyandang tuna netra. Fasilitas ini akan memudahkan penyandang tuna netra saat melintasi pedestrian. Guiding block ini terdiri dari dua pola, yakni pola garis-garis sebagai penanda jalan lurus dan pola bulatan atau titik-titik sebagai penanda berhenti atau hati-hati.
Salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas difabel adalah dengan sosialisasi. Winarsi menambahkan tidak hanya sosialisasi, tetapi dapat juga dengan mengedukasi masyarakat melalui tulisan yang dipasang permanen di samping guiding block.
"Tulisan ini bisa dipasang dalam jarak tiap beberapa meter. Isinya [tulisan] tentang fungsi guiding block, saya kira itu lebih efisien karena masyarakat akan membacanya," ungkap Winarsih, Jumat (20/1/2017)