Esposin, JOGJA -- Kawasan Malioboro makin berkembang menjadi salah satu pusat perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Banyak orang menggantungkan hidup di sini. Aneka kepentingan bertemu di kawasan ini. Malioboro menjadi saksi percaturan politik dan konflik kepentingan pada masa lampau hingga sekarang.
“Yang kali pertama membikin warung adalah abdi dalem Patih Danureja, sekitar abad ke-18. Mungkin ada izin kepada abdi dalem membuka usaha di situ [kawasan Malioboro]. Kemudian ada penarikan pajak di Pasar Beringharjo yang membuat aktivitas perdagangan makin ramai,” kata budayawan di Kota Jogja, Ahmad Charis Zubair, saat diwawancarai Harian Jogja, Senin (17/1/2022).