Harianjogja.com, JOGJA- Sejumlah gedung perkantoran pemerintah yang ada di kawasan Malioboro akan dipindah, menyusul rencana penataan kawasan tersebut.
Penghageng Panitikismo Kraton, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwinoto, mengungkapkan, gedung pemerintah yang perlu dipindahkan adalah Kecamatan Gedongtengen, Polsek Gedongtengen, dan Koramil ke Dalem Dagen yang pernah dipinjam oleh Universitas Proklamasi.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Sekarang tidak diopeni [dirawat] setelah Unprok pindah di Babarsari,” ujar dia di Kompleks Kepatihan, seusai penandantanganan pembaharuan nota kesepahaman (MoU) Penataan Revitalisaisi Tugu dan Pedestrian Malioboro di Bangsal Pracimosono, Kompleks Kantor, Pemda DIY, Jumat (9/1/2014).
Gedung-gedung lain yang juga terpaksa dipindahkan, menurut dia, adalah Kantor Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) Kota Jogja, Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY, Bidang Arsip Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah yang berada di Jalan Tentara.
Lokasi yang disiapkan, menurut dia, adalah di sekitar Pasar Pingit. “Kapannya? Tentu butuh kesiapan dari Pemda. Memindah kantor mestinya Pemda harus ada gambar dulu,” ungkap dia.
Sesuai dengan perencanaan penataan kawasan Stasiun Tugu dan pedestrian Malioboro yang dikaji oleh pihak konsultan Yachiyo Enginering Co.ltd, lokasi itu akan digunakan area parkir. Parkir berada di bawah jalan (underground).
Di kolong jalan itu juga akan terdapat underground walk path (jalur bawah tanah) yang terhubung sampai area Hotel Inna Garuda.
Namun dari kajian itu, terungkap masih ada sengketa-sengketa soal pertanahan.