Esposin, JOGJA -- Larangan mudik Lebaran ke Kota Jogja terus digaungkan. Jika ada yang nekat, mereka wajib menjalani isolasi selama lima hari begitu tiba di Jogja. Aturan ini berlaku untuk semua pemudik, termasuk yang sehat.
Apabila pemudik memiliki indikasi terpapar Covid-19, maka perlu isolasi selama dua pekan. Apabila pemudik memiliki gejala Covid-19, maka perlu masuk rumah sakit.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Pemkot Jogja telah meminta pejabat tingkat kalurahan untuk mengaktifkan kembali posko Covid-19. Mulau dari tingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), kampung, atau kalurahan. Posko ini yang nantinya bisa menjadi tempat isolasi bagi pemudik.
"Aturannya kalau dia [pemudik] datang, kalau di rumahnya tidak bisa isolasi, kalau tidak ada [posko, maka] disarankan di hotel kalau orangnya sehat, konsekuensi dari itu adalah isolasi di hotel," kata Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan THR, Ini Harapan Disnaker Sleman
Pada dasarnya, Pemerintah Kota Jogja mengimbau agar warga di dalam dan luar Kota Jogja tidak mudik. Namun apabila ada yang mudik sebelum tanggal pelarangan, atau nantinya lolos, pejabat RT dan RW akan mendata orang tersebut. Setelah didata kemudian orang tersebut perlu melakukan isolasi.Selain itu, akan ada pula pengecekan acak di berbagai tempat seperti destinasi wisata, tempat umum, dan lainnya. "Paling banyak kami lakukan sweeping acak, enggak mungkin lakukan penyekatan, pintunya terlalu banyak," kata Heroe.
Pemudik Wajib Lapor
Lurah Sosromenduran, Agus Joko Mulyono, telah menerima surat edaran dari Wali Kota Jogja terkait pencegahan penyebaran Covid-19, khususnya selama masa mudik. Agus mengimbau warganya untuk tidak mudik. Apabila ada yang mudik, maka harus melakukan isolasi seperti yang sebelumnya dijelaskan."[Pemudik] harus lapor RT, RW, dan lainnya. Yang pendatang, itu kami menyediakan di posko tiap RT, RW, yang rumahnya kecil, bisa masuk ke balai RW. Termasuk di tempat kami ada posko center di kalurahan," kata Agus.
Baca Juga: Ngaku Anggota BIN Demi Menggaet Pujaan Hati, Tiga Pria Diciduk Polisi Sleman
Secara jenis penduduk, Kalurahan Sosromenduran merupakan wilayah yang memiliki banyak pendatang. Sehingga memiliki potensi penyebaran Covid-19 dari luar kota yang cukup tinggi. Namun sampai saat ini belum ada laporan pemudik yang datang ke Sosromenduran."Alhamdulillah sampai hari ini [zonanya] hijau, zero positif, tidak ada yang orang yang positif [Covid-19] di Sosromenduran," kata Agus.
Sebagai informasi, pemerintah pusat melarang mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021.