Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja dalam waktu dekat akan menetapkan daerah rawan bencana di wilayahnya.
Hal itu dilakukan sebagai langkah awal penyiapan warga terkait dengan penanggulangan bencana.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Tetapi, sebelum kami keluarkan, kami akan melakukan kajian terlebih dahulu. Terutama mengenai perubahan iklim dan cuaca,” kata Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, Jumat (22/11/2013).
Menurut Walikota, pengkajian penting dilakukan karena berkaitan dengan sikap warga. Pemkot tidak berkeinginan ketika dikeluarkannya keputusan tersebut, justru warga merasa resah.
“Yang terpenting itu justru kesiapsiagaan warga. Nanti kami akan koordinasi dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah],” harap dia.
Terkait dengan belum terintegrasikannya BPBD Kota Jogja dengan BMKG dan BPPTKG Jogja, Walikota memerintahkan agar badan tersebut segera melakukan pengintegrasian.
Pengintegrasian dipandang penting, mengingat selain ancaman erupsi Gunung Merapi, ada 12 macam bencana alam yang berpotensi membahayakan warga.
“Nanti akan kami cek. Saya sampaikan pengintegrasian antara BPBD dengan dua instansi itu wajib dan mendesak dilakukan,” tandas dia.