Harian Jogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman berjanji segera menertibkan sejumlah penambang illegal, menyusul banyaknya saluran pipa air bersih yang rusak akibat dilalui truk pengangkut pasir.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, Kabupaten Sleman , Purwanto, menjelaskan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi soal pembahasan masalah pipa air, Rabu (21/8/2013). Puluhan titik saluran pipa air memang rusak parah karena truk pasir yang nekat melewati jalur non tambang.
Salahsatu langkah yang akan ditempuh yakni melakukan penertiban penambang pasir ilegal. Indikator ilegal, kata dia, beroperasi namun tidak memiliki izin.
"Akan segera kami tindak dengan melihat sisi perizinan," ujarnya saat dihubungi Harian Jogja.com, melalui sambungan telepon, Rabu.
Penertiban akan dilakukan dalam waktu dekat ini melalui koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat. Melalui proses penertiban itu diharapkan mampu meminimalisasi truk pasir yang tetap nekat melewati jalur non tambang. Sehingga persoalan pipa pecah karena truk pasir bisa segera diatasi.
Kepala Desa Umbulharjo, Bejo Mulyo, menyatakan meski rapat koordinasi dengan Pemkab sudah digelar, pihaknya belum mengetahui siapa yang akan memperbaiki saluran pipa yang rusak. Padahal kebutuhan masyarakat semakin terganggu atas persoalan ini.
"Sampai sekarang belum mengetahui siapa pihak yang akan memperbaiki. Pengelola [pertambangan] atau satker. Karena yang membuat saat itu satker," ungkap dia.
Saluran pipa air yang rusak itu berasal dari mata air yang berasal dari Umbulwadon. Sumber air itu dimanfaatkan oleh 1.517 kepala keluarga di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.