Pemkab Gunungkidul, empat kapal SAR akhirnya ditarik karena dinilai tidak sesuai peruntukan.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan penarikan empat kapal search and rescue (SAR) di Sadeng dan Baron dilakukan karena bantuan itu tidak sesuai dengan peruntukan. Kapal tersebut seharusnya digunakan untuk kebencanaan terutama masalah banjir, ukan untuk operasional SAR.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Saya tidak tahu kenapa bisa diberikan ke SAR, dan ini jadi temuan dari Irjen Kemensos. Oleh karenanya, kami tarik kapal itu,” kata Dwi saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2015).
Dia menjelaskan, kapal yang ditarik ada empat buah. Rinciannya berasal dari SAR Satlinmas I Sadeng, dan dua lainnya berasal dari SAR Satlinmas II Baron. Bantuan kapal ini sudah diberikan sejak sekitar lima tahun yang lalu.
“Usai kita tarik, akan kami serahkan ke Dinas Sosial DIY, untuk kemudian dikembalikan ke pusat,” ujar Dwi.
Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan permintaan penarikan kapal sudah dilakukan sejak lama. Hanya saja, proses penarikan sendiri tidak serta merta langsung bisa dilaksnakaan.
“Kami masih memberikan waktu kepada Dinsosnakertrans Gunungkidul,” kata Untung, kemarin.
Dia menjelaskan, setelah kapal seluruhnya ditarik, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait. Tujuannya apakah kapal tersebut akan ditarik ke pusat, atau digunakan sesuai peruntukan progam yang dicanangkan.
“Nanti akan kami koordinasikan dengan pusat. Untuk pemberian bantuan, saya juga kurang hapal. Sebab, kapal-kapal itu sudah diberikan sebelum saya menjabat sebagai kepala dinas,” ungkap Untung.
Untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan, relawan Tagana baru menarik tiga kapal. Sementara, sisa satu kapal di Pantai Wediombo (wilayah SAR Satlinmas II) akan ditarik hari ini (15/4/2015).