Pembunuhan wartawan Udin masih menjadi tanda tanya selama 19 tahun.
Madiunpos.com, PONOROGO — Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota (DK) Madiun, Jawa Timur (Jatim) menggelar acara menonton bareng (nobar) dan diskusi terkait pembunuhan wartawan Harian Bernas Jogja, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, Minggu (16/8/2015) malam.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Bukan hanya dari perguruan tinggi (PT) di Jatim, acara nobar dan diskusi yang digelar di Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa AL-Millah, Kampus STAIN Ponogoro, Jatim tersebut mengundang mahasiswa dari berbagai kampus di Nusantara, khususnya para akativis lembaga pers mahasiswa (LPM). Mereka lantas bersama-sama “menggali” pembunuhan wartawan Udin tersebut.
“Nonton bersama dan diskusi anggota PPMI DK Madiun bertempat di LPM Al-Millah STAIN Ponorogo memperingati 19 tahun wafatnya Udin wartawan Bernas,” sebut akun Facebook PPMI Kota Madiun, Minggu.
Seperti diketahui, hingga 2015, kasus pembunuhan wartawan Harian Bernas bernama lengkap Fuad Muhammad Syafrudin tersebut belum juga terungkap. Hingga kini, terhitung sudah 19 tahun lamanya.
Bukan hanya di Jatim, kalangan jurnalis, mahasiswa, dan para aktivis di Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan juga tidak lelah menagih peran penegak hukum untuk menuntaskan kasus itu.
Seperti diketahui, sebelum meninggal dunia pada 16 Agustus 1996, Udin sempat mengalami koma selama tiga hari. Udin dikabarkan dibunuh karena berita. Semasa menjadi wartawan, Udin kerap menulis dugaan kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, DIY. Kasus pembunuhan wartawan Udin itu hingga kini belum juga tuntas diusut polisi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya