Semarangpos.com, SALATIGA— Para penyidik Polres Salatiga terus mendalami motif di balik pembunuhan bos studio musik JB, Joko Santoso, 54, di ruang studionya yang terletak di Cungkup No. 277 RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Senin (18/7/2016) malam.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Dua pelaku pembunuhan itu, yakni Radinal Sunet, 25, dan Andi Achyar Abdillah Kuba, 24, warga Ambon yang berdomisili di Jl Gergaji, Kota Semarang, sudah berhasil mereka ringkus. Andi diringkus ketika mencoba melarikan diri di Kampung Kemiri, Salatiga, beberapa saat setelah pembunuhan. Sedangkan, Radinal ditangkap saat bersembunyi di asrama mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP),Semarang, Selasa (19/7/2016) malam.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kedua tersangka itu menikam hingga tewas Joko Santoso atas dasar motif sakit hati karena pernah diabaikan oleh Joko saat bermain musik di studio JB, beberapa waktu lalu. Meski demikian, polisi tak sepenuhnya percaya dengan pengakuan kedua tersangka tersebut.
“Banyak spekulasi yang beredar saat ini terkait motif di balik pembunuhan itu. Inilah yang saat ini coba kami dalami,” ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Salatiga, AKP Muh Zazid, saat dijumpai wartawan di Mapolres Salatiga, Rabu (20/7/2016).
Zazid mengaku salah satu spekulasi yang timbul di tengah masyarakat adalah pelaku membunuh bukan hanya karena sakit hati. Kecurigaan masyarakat itu tak lain karena lokasi domisili pelaku dengan korban yang terbilang jauh.
“Banyak yang bertanya-tanya, kenapa kedua pelaku ini tega membuhuh korban hanya karena sakit hati? Apa benar mereka jauh-jauh dari Semarang hanya untuk membunuh korban? Inilah yang coba kami selidiki. Kebetulan otak pembunuhan dalam kasus ini, yakni Radinal, juga sudah berhasil kami ringkus tadi malam [Selasa]. Jadi penyelidikan kasusnya ini bisa selesai lebih cepat,” imbuh Zazid.
Zazid menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan saat ini, kedua pelaku memang baru tiga kali bermain di studio musik JB. Andi yang merupakan mantan mahasiswa PIP Semarang dan Radinal yang sejak 2015 berprofesi sebagai tukang pakir di kampus PIP, datang ke studio itu untuk kali pertama bersama salah satu temannya yang berdomisili di Salatiga.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya