Pembubaran ormas, UGM mendukung keputusan tersebut dan mendekati dosen yang terlibat HTI
Harianjogja.com, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggunakan cara persuasif akademis dalam menangani keterlibatan sejumlah dosen dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam waktu dekat ini, sejumlah nama dosen yang terlibat akan dipanggil untuk diberikan pengarahan.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Rektor UGM Panut Mulyono menyesalkan keterlibatan dosen UGM dalam organisasi HTI. Hal itu tak lain karena organisasi tersebut sebelumnya tidak dilarang sehingga memungkinkan ada yang bergabung.
"Kok bisa dosen kita mengikuti organisasi yang akhirnya kok menjadi organisasi terlarang, mengapa? Iya pasti menyesalkan, kok bisa dosen UGM yang notabenenya kampus mempunyai jati diri universitas pancasila, pusat kebudayaan, kebangsaan," terangnya saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (26/7/2017) petang.
Menurutnya, sejumlah dosen yang terlibat organisasi tersebut mengaku tidak merasa bertentangan dengan pancasila. Pengakuan itu bukan disampaikan secara langsung, namun pihaknya sendiri melakukan pengamatan dari tulisan serta dakwah yang dilakukan dosen tersebut.