by Holy Kartika N.s Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 5 Agustus 2014 - 21:41 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Harianregional.com, TEMON–Menyusul diberlakukannya pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar, terjadi aksi borong di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kulonprogo. Akibatnya, solar mulai langka.
Kekosongan bahan bakar solar bersubsidi terjadi di SPBU Kedundang di Kecamatan Temon. Pengelola SPBU Kedundang Sukamto menuturkan SPBU di Jakarta sudah mulai melakukan pembatasan solar bersubsidi setelah kebijakan tersebut mulai diberlakukan per Senin (4/8/2014).
“Akibatnya di wilayah DIY, khususnya di Kulonprogo ini sempat terjadi aksi borong BBM kemarin [Senin],” ujar Sukamto, Selasa (5/8/2014).
Sukamto menuturkan aksi borong ini merupakan kekhawatiran para sopir, baik sopir bus, truk maupun kendaraan berbahan bakar solar terkait dibatasinya solar bersubsidi.
Ketakutan tersebut dipicu lantaran para sopir khawatir jika nanti kehabisan bahan bakar sesampainya di Jakarta. Sementara di daerah tersebut, penjualan bahan bakar sudah mulai dibatasi.
“Kalau perjalanan mereka [sopir truk atau bus] sampai di Jakarta malam hari, sementara bahan bakar menipis saat sampai di kota tujuan. Mereka akan kebingungan mencari bahan bakar, karena penjualannya dibatasi hanya sampai pukul 18.00 WIB saja,” jelas Sukamto.
Sukamto juga sebelum ada aksi borong SPBU yang dikelolanya masih memiliki cadangan solar 8.000 liter. Seharusnya stok itu cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua hari.
“Sempat ada kekosongan BBM hingga siang ini [Selasa]. Order belum datang tapi stok sudah habis. Pada hari Senin, saya sudah mohon ke Pertamina untuk dikirimi lagi tapi belum ditanggapi. Ini karena banyak SPBU yang kehabisan solar makanya pada lari ke SPBU ini,” papar Sukamto.