Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY membutuhkan dana lebih dari Rp30 miliar untuk rekonstruksi infrastruktur pasca-bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah ini akhir November lalu akibat dampak Badai Cempaka.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sementara untuk penanganan darurat, uang yang diperlukan sejumlah Rp3 miliar. Plt Kepala DPUP ESDM DIY M Mansur menyatakan perbaikan infrastruktur dibedakan jadi dua, yang pertama di tangani oleh bidang Bina Marga dan lainnya oleh bidang Cipta Karya.
Baca juga : Paling Cepat 2018, 3 Jembatan Rusak Akibat Badai Cempaka akan Diperbaiki
Bina Marga akan menangani sarana dan prasarana yang berhubungan dengan jalan dan jembatan. Ada tiga jembatan yang jadi wewenang provinsi yakni Jembatan Gesikan, sebuah jembatan kecil di ruas Jalan Siluk-kretek dan Jembatan Barongan.
“Rekonstruksi membutuhkan dana diatas Rp30 miliar karena ada perbaikan jembatan yang menjadi kewenangan provinsi. Itu hal krusial. Akan dikerjakan tahun 2018, meski anggaran 2018 sudah hampir selesai [diketok], karena itu perlu kami petakan untuk menggeser beberapa hal. Artinya ada yang diprioritaskan,” ucap Mansur di sela-sela Refleksi 5 tahun Keismewaan DIY, Selasa (12/12/2017).
Sedangkan yang menjadi bagian Cipta Karya, ucapnya, adalah perbaikan-perbaikan talut. Salah satunya ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Talud di TPA Piyungan akan diperbaiki secara darurat karena sifatnya harus segera mengingat tempat itu menjadi tujuan sampah dari tiga daerah, yakni Sleman, Bantul dan Kota Jogja. Dana darurat yang diperlukan ditaksir mencapai Rp3 miliar.