Semarangpos.com, MAGELANG — Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah setempat cepat-cepat melakukan perbaikan terhadap belasan nisan salib di Tempat Permakaman Umum Giriloyo yang dirusak oleh orang tidak dikenal. Bersamaan dengan itu, polisi terus melakukan penanganan kasus tersebut secara hukum.
"Untuk makam yang bisa langsung diperbaiki, kami perbaiki. Ada juga yang harus dipesankan terlebih dahulu. Kalau sudah jadi, langsung kami pasang," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Sumartono di sela-sela peninjauan TPU Giriloyo Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (3/1/2019).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sekitar 11 nisan di sejumlah blok TPU Giriloyo Karet, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang Jawa Tengah dirusak orang tidak dikenal. Jejak perusakan itu diketahui pada akhir Desember lalu oleh sejumlah petugas makam tersebut.
Dia mengatakan makam-makam yang menjadi sasaran perusakan merupakan makam lama dan tidak memungkinkan untuk dipindah. Oleh karena itu, kata dia, pemkot mengambil langkah perbaikan secepat mungkin.
Hingga saat ini, terdapat 17 blok makam di TPU Giriloyo yang luasnya 16,8 ha itu, dengan jumlah total 22.000 makam. Untuk makam baru, kata dia, sudah dipisahkan blok-blok antara muslim dan nonmuslim, sedangkan makam lama masih belum dipisahkan menjadi blok tertentu.
Pemkot Magelang juga berencana menambah fasilitas penerangan di kawasan TPU Giriloyo untuk mengantisipasi kejadian serupa pada masa mendatang. Lampu-lampu itu, kata dia, akan ditempatkan di jalan dan blok-blok makam sehingga mampu menerangi keseluruhan kawasan permakaman terbesar di kota itu.
"Akan ada tambahan penerangan di kawasan Giriloyo, utamanya untuk malam hari. Akan kita tambah lampu tenaga surya [solar cell]," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Sementara itu, Kapolsek Magelang Selatan Kompol Moch Choirul Anwar mengatakan kepolisian masih terus melakukan penyelidikan secara intensif terkait dengan kasus itu. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing atau terprovokasi atas kejadian tersebut.
Namun diakuinya, sejauh ini, polisi belum mampu menyimpulkan dugaan pelaku dan motif tindakannya merusak nisan di permakaman tersebut. Sedangkan pihak keluarga pemilik makam, diakuinya belum ada yang melapor ke polisi.
"Serahkan masalah ini ke kami, mudah-mudahan kita bisa ungkap secepatnya. Untuk membantu pengawasan, kami imbau agar dipasang kamera pengawas [CCTV], petugas makam baik penggali maupun petugas kebersihan agar sama-sama menjaga situasi makam," katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya