Pelajar di Sleman diajak membersihkan tembok dari aksi vandalisme
Harianjogja.com, SLEMAN - Maraknya aksi vandalisme yang berada di wilayah Tempel akhir-akhir ini membuat warga merasa risih. Banyaknya coretan dengan cat semprot di dinding terbuka sepanjang jalanan di desa Banyurejo, Tempel juga membuat kesan kumuh jika dilihat oleh pengendara yang melintas di jalan.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Prihatin dengan kondisi lingkungan yang kumuh tersebut, Jajaran Muspika wilayah tempel dengan gabungan para pelajar pun beramai-ramai membersihkan dinding coretan tersebut dan mengecat tembok dengan cat warna putih.
Camat Tempel Wildan Sholikin mengatakan kegiatan tersebut diadakan oleh Muspika atas rasa prihatin dengan kondisi wilayah yang terlihat kumuh. "Bersama pelajar kemudian kami hilangkan coretan-coretan dan dicat ulang," katanya, Selasa (7/2/2017).
Kegiatan bersih-bersih tembok tersebut juga diikuti oleh anggota DPR Kabupaten Sleman Haris Sugiharto, PLT Dinas Kebudayaan Ajik wulantara, Kapolsek Tempel Kompol Singgih Suhartaya, dan Kanit Binmas beserta Kades Banyurejo beserta perangkat, anggota Bhabin, Babinsa, Komunitas Ikatan Cegat Yogyakarta (ICY) dan siswa-siswi SMK Santo Mikael dan SMK N 1 Tempel beserta karang taruna, masyarakat muda mudi Banyurejo Tempel dengan total peserta mencapai 150 orang.
Dilibatkannya para pelajar tersebut bermaksud agar anak-anak yang melakukan aksi vandalisme akan malu, disaat mereka melakukan aksi vandalisme justru banyak pula pelajar yang peduli untuk membersihkan lingkungan. "Jadi untuk pelajaran juga, meski menghilangkan sedikit coretan itu lebih baik daripada hanya diam saja," pungkasnya.