Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemerintah Kabupaten Kulonprogo bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan DIY dan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak pedagang pasar rakyat untuk menerapkan program cahsless atau non tunai.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Untuk kali pertama proyek percontohan, penerapan cashless dilakukan pada pembayaran retribusi pasar tradisional Nanggulan.
Pada pedagang di pasar tersebut membayar retribusi lewat mesin anjungan tunai mandiri atau mesin Electronic Data Capture (EDC).
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa transaksi non tunai seperti itu lebih tertata dan terpantau. Tidak terkecuali bagi pedagang berusia lanjut, mereka tidak perlu bersusah payah mengingat nomor rekening.
Pada tahap awal, e-Retribusi diberlakukan bagi pedagang di kios untuk selanjutnya akan diterapkan pada pedagang di los dan lapak.
"Semoga program ini sukses dan akan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan," kata dia, usai meresmikan pasar rakyat Nanggulan dan launching e-Retribusi, Rabu (17/1/2018).