Esposin, MADIUN -- Pedagang Pasar Burung Sri Jaya Kota Madiun mengeluhkan maraknya pedagang liar yang menutup akses masuk pasar tersebut. Pedagang meminta supaya Pemkot Madiun segera menata pedagang liar itu.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sri Jaya, Saki, mengatakan kondisi pasar tradisional tersebut sangat tidak tertata setiap hari Minggu. Hal ini karena banyak pedagang liar yang datang untuk berjualan di kawasan pasar tersebut.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dia mengaku tidak mempermasalahkan keberadaan pedagang liar tersebut. Namun, dia hanya meminta supaya lokasi berjualannya ditata. Sehingga tidak mengganggu pedagang di dalam pasar.
Baca juga: Harga Cabai di Madiun Tembus Rp100.000/Kg, Cabai Kering Laris-Manis...
Saki merasa tidak memiki kewenangan dan kuasa untuk mengatur para pedagang liar tersebut. Untuk itu, dia berharap pemkot bisa merespons dengan menata pedagang-pedagang itu.
“Mereka sulit diarahkan. Tapi, kami mau menegur mereka, kami ini siapa. Lebih baik saya diam,” ujar dia.
Melebihi Kapasitas
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansor Rasidi, mengakui kondisi jumlah pedagang Pasar Burung memang telah melebihi kapasitas. Pihaknya berjanji menertibkan pedagang liar tersebut dalam dua bulan ke depan.Baca juga: Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Polisi Madiun Ini Malah Merapal Doa Mau Makan
“Itu memang banyak pedagang dari luar kota, terutama saat hari Minggu. Kami tidak serta merta melarang pedagang dari luar kota, tetapi kami akan menatanya,” kata dia.
Ansor memahami kesulitan yang dialami pedagang di dalam pasar. Karena keberadaan pedagang yang berjualan di luar pasar berdampak pada sepinya pengunjung yang masuk ke dalam pasar.