Esposin, SURABAYA -- Suplai dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Trenggalek dijamin aman pascabencana tanah longsor yang menutup sebagian akses jalan wilayah itu.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Unit Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jawa Timur, Rifky Rakhman Yusuf, mengatakan sejumlah tim pertamina saat ini sedang berkoordinasi dengan jajaran Forkompimda Trenggalek, dan berusaha menormalisasi jalur distribusi BBM serta elpiji di wilayah yang terkena dampak bencana longsor.
"Kami tetap mendukung penuh untuk suplai BBM dan elpiji di wilayah yang saat ini terkena bencana, dan juga sedang mendata detailnya," kata Rifky di Surabaya, Senin (22/1/2018).
Sebelumnya, beberapa wilayah dan salah satunya di Kecamatan Munjungan terancam kekurangan BBM, karena stok di wilayah itu diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan maksimal tiga hari.
Camat Munjungan, Rudijanto ketika dikonfirmasi melalui telepon mengatakan kondisi itu terjadi sejak longsor menutup jalur utama daerah itu menuju Kecamatan Kampak maupun pusat kota setempat, yakni Minggu (21/1/2018) malam.
"Kami berharap dalam tiga hari ke depan akses jalan dari Kampak menuju Munjungan, maupun sebaliknya sudah normal lagi sehingga suplai tangki BBM bisa masuk," katanya.
Rudijanto mengatakan meski jalur utama terputus longsor, warga Munjungan masih bisa keluar wilayah melalui beberapa jalur alternatif menuju arah Panggul maupun Dongko, namun kondulisinya rusak dan tidak selebar jalur utama.
"Untuk jenis kendaraan besar/berat, termasuk truk tangki BBM tidak bisa melalui jalur alternatif yang kondisinya rusak berat belum tersentuh perbaikan," katanya.