Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Menyadari tidak memiliki pasar, Pemerintah Kecamatan Patuk optimstis perekonomian warga tetap terangkat.
Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan, dulu sempat ada pasar di selatan bekas Kantor Kecamatan Patuk. Ia mengklaim, keberadaan pasar tersebut masih kalah dengan Pasar Piyungan, Bantul.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Kami mendorong masyarakat untuk merintis dengan kios kecil dulu di bekas kecamatan. Seperti pusat makanan kecil khas Patuk,” papar dia kepada Harianjogja.com, Kamis (4/12/2014).
Ia mengatakan, pusat jajanan pasar baru saja diresmikan Selasa (2/12/2014). Kios tersebut akan menampung makanan khas Patuk yang dibuat oleh warga Patuk. Tujuannya, agar makanan khas tidak punah dan masyarakat mencintai makanan khas mereka sendiri.
“Nanti dilihat perkembangannya. Jika pesat, tidak menutup kemungkinan untuk membuat pasar di lokasi tersebut [bekas kantor kecamatan],” imbuh dia.
Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Patuk Agus Triyono mengaku, menyayangkan tidak adanya pasar di Patuk. Namun, ia juga mendukung pengembangan mulai dari kios kecil.
“Kalaupun dibangunkan sebuah pasar, belum tentu bisa langsung berhasil. Dari yang kecil dulu nanti biar berkembang,” ungkap dia.
Agus mengungkapkan, ia siap mendampingi masyarakat untuk peningkatan ekonomi. Ia menambahkan, dana PNPM Perdesaan yang sudah disalurkan sebesar Rp4,2 miliar. Dana tersebut dikelola dalam bentuk simpan pinjam.
“Tujuannya, agar warga memiliki modal untuk mengembangkan produksi rumah tangga seperti jajanan pasar,” ungkap dia.