Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Senin (6/6/2016) sore, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke penampungan pedagang korban kebakaran Pasar Johar di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jl. Gajah Raya, Kota Semarang. Ia pun marah melihat kondisi jalan di penampungan pedagang korban Pasar Johar terbakar itu rusak parah.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kondisi jalan rusak parah di penampungan pedagang korban Pasar Johar terbakar itu terlihat nyata di Blok C yang berada bagian selatan. Ganjar sempat menanyakan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Daearah (UPTD) Pasar Johar, Samdhono, tetapi yang bersangkutan tidak bisa menjawab karena bukan wewenangnya. “Kewenangan [memperbaiki jalan] ada di Kepala Dinas Pasar Kota Semarang,” kata Samdhono.
Gubernur pun meminta Samdhono untuk menelpon Kepala Dinas Pasar Semarang, Trijoto Sardjoko. Setelah tersambung, Samdhono menyerahkan handphone kepada Ganjar. ”Halo Pak Kepala Dinas Pasar Semarang [Trijoto Sardjoko], saya ini di lokasi [penampungan Pasar Johar], dalane kok remuk ngene [jalannya kok rusak),” kata Ganjar.
Dalam percakapan melalui handphone tersebut, Ganjar meminta kepada Kepala Dinas Pasar Semarang agar segera melakukan perbaikan jalan di penampungan pedagang korban Pasar Johar terbakar tersebut. ”Kontraktornya agar diminta segera memperbaiki jalan. Kalau tidak diperbaiki tak lanjut ke proses hukum,” tandas Ganjar.
Ganjar memberikan batas waktu sepekan kepada Kepala Dinas Pasar Semarang untuk memperbaiki jalan di Blok C penampungan pedagang korban Pasar Johar terbakar tersebut. ”Tak awasi lo ya, tak tunggu seminggu,” pungkasnya mengakhiri percakapan.
Berdasarkan pantauan Semarangpos.com, jalan sepanjang kurang lebih 100 meter di Blok C penampungan pedagang korban Pasar Johar terbakar itu sebenarnya sudah dipasangi paving block, tapi sebagian jalan kondisinya rusak parah, berlubang dan digenangi air.
Kerusakan jalan tersebut menurut pedagang sudah hampir tiga bulan terjadi, namun belum ada upaya perbaikan dari dinas terkait. ”Kami sudah melaporkan, tapi tidak ada tanggapan,” ujar salah seorang pedagang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya