Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo tengah mematangkan rencana relokasi sementara tahap kedua bagi pedagang Pasar Bendungan yang belum pindah dari bangunan sisa kebakaran. Namun, lokasinya bakal dibuat terpisah karena keterbatasan daya tampung pasar darurat.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PerindagESDM) Kabupaten Kulonprogo, Niken Probo Laras, Jumat (4/11/2016).
Dia mengatakan, pasar darurat memang diprioritaskan bagi korban kebakaran yang benar-benar kehilangan kios atau losnya. Jumlahnya mencapai lebih dari 300 orang. “Tempatnya itu sudah penuh dan tidak cukup kalau pedagang yang masih bertahan dipindah ke sana juga,” ujar Niken.
Kebakaran Pasar Bendungan terjadi pada April lalu. Sebanyak 345 pemilik kios dan 41 pemilik kapling los tercatat menjadi korban. Besar kerugian diperkirakan mencapai Rp5,376 miliar.
Pemkab Kulonprogo kemudian berusaha membuat pasar darurat di belakang bekas Kantor Kecamatan Wates untuk kepentingan relokasi sementara yang bakal beroperasi hingga Pasar Bendungan selesai dibangun kembali.
Relokasi sementara dilakukan pada Juni kemarin. Namun, hal itu belum berlaku secara menyeluruh. Masih banyak pedagang yang berjualan di Pasar Bendungan hingga kini. Mereka memanfaatkan bagian bangunan yang tidak ikut terbakar dan dianggap masih aman.