Harianjogja.com, JOGJA--Saat pasar bebas dibuka, semua negara dapat masuk bebas ke Indonesia. Baik para pemilik modal maupun para tenaga kerja asing. Namun, tidak dipungkiri bila sejumlah kendala masih harus dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia.
"Sayangnya, ada satu kendala umum yang perlu dicermati. Yakni masalah soft skill, terutama bahasa," ungkap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, Sabtu (12/10/2013).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Jumhur menegaskan hal menarik yang akan dihadapi adalah kebutuhan tenaga kerja tertentu. Menurut dia, hal ini tidak adil apabila diterapkan dalam perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Semua level skill tenaga kerja, sebisa mungkin juga harus dibebaskan.
"Menurut saya AEC ini tidak fair, kalau hanya membatasi jenis tenaga kerja tertentu. Dalam hal ini skill labour atau independent professional saja, itu sangat terbatas. Padahal kebutuhan tenaga kerja di ASEAN di luar sektor itu lebih besar kebutuhannya," terang Jumhur.