Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Teka teki bau tak sedap dari belakang Pasar Argosari ternyata disebabkan sampah yang jarang diangkut petugas kebersihan.
Seorang pedagang, Beny Sunaryo, mengatakan petugas memilih menunggu sampah menumpuk dan bak penampungan sampah penuh. Petugas kebersihan juga kerap terlambat mengambil sampah-sampah yang sudah menumpuk.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Pengambilan tidak rutin. Kadang dua hari sekali, tak jarang pula diambil setelah sampah menumpuk tiga hari,” ujarnya, Jumat (30/5/2014).
Dia berharap petugas kebersihan rutin mengambil sampah-sampah demi kebersihan dan kenyamanan pasar.
Hal senada diungkapkan Wastini, pedagang sembako di Argosari. Hampir saban hari di pintu selatan pasar tercium aroma tidak sedap. Dia berharap sampah-sampah tiap hari dibersihkan agar tidak menyebabkan pencemaran.
Apabila dibiarkan, ujung-ujungnya berpotensi rentan penyakit dan memengaruhi tingkat kunjungan calon pembeli.
“Ya kalau terus-terusan begini [bau tak sedap], siapa yang mau datang. Jangankan membeli, lewat pun mungkin akan pikir-pikir,” ungkap Wastini.