Esposin, BANTUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul kehilangan satu kerangka baliho yang berlokasi di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Dusun Tegalsari, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden. Kerangka baliho yang dimaling itu berisi pesan terkait langkah tanggap tsunami bagi masyarakat.
Pencurian kerangka baliho tanggap bencana tsunami itu dilaporkan pada Jumat (27/9/2024). Akibat pencurian itu kerugian yang ditanggung mencapai Rp50 juta.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Sekretaris BPBD Kabupaten Bantul, Ribut Bimo Haryo Tejo, membenarkan telah terjadi peristiwa pencurian tersebut. Awalnya, pihaknya mendapatkan informasi dari Polsek Sanden yang melakukan patroli pada Selasa (23/9/2024).
Polsek Sanden melihat jika kerangka baliho milik Unit 1 BPBD hilang dan telah dipotong oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Lalu kami mengecek dan benar, baliho di sana hilang. Petugas kami juga sudah melaporkan hal itu ke Polsek Sanden," kata Ribut.
Terkait dengan baliho yang dilaporkan hilang, Ribut membenarkan jika kerangka baliho yang hilang terbuat dari pipa besi hitam, tiang dari pipa besi berukuran 10 dim dengan tinggi sekitar 10 meter, ada papan/alas dari sejenis seng di kerangka baliho yang berukuran 4 x 6 meter dengan dua muka, bagian depan terkait tiga langkah tanggap tsunami sedangkan bagian belakang imbauan waspada abrasi.
"Sejatinya pelakunya sudah terindentifikasi. Petugas kami juga sudah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Soal penyidikan dan penetapan tersangka, kami mengikuti pihak kepolisian saja," ucap Ribut.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polsek Sanden. Terkait dengan perkembangan penyidikan, sepenuhnya diserahkan ke Polsek Sanden.
"Yang jelas sudah dalam penanganan dan penyelidikan dari Polsek Sanden," ucapnya.